menemukan-Mu dalam bait-bait diriku

Senin, 14 Desember 2015

Kidung Senja

meski, setiap detik aku tak mampu membacamu, tapi sesalmu tak ada arti bila dibanding kesetiaan diri. aku lelah, menerpa hujan yang kian deras membanjiri pipiku. aku terserah bagaimana akan hidup pada nyata-nyata yang tak kentera. sungguh, langkah kaki-ku ingin tergopoh-gopoh menyambangimu, dan apabila senja ini tak kujumpai, maka sungguh aku ingin bernyanyi dengan bidadari malam. engkau rembulan, pantulan sang surya yang segera tanggal dalam peluk bisu. suaramu berbisik merdu mengiring sepi di lautan hampa. apa dikira, aku seperti khayal tawa di setiap cerita? hingga padanan kata menyinggahiku memutar balikan lara diantara gelapnya sapa?
Share:

0 komentar:

Blogger templates