menemukan-Mu dalam bait-bait diriku

Minggu, 13 Desember 2015

Berbicara Hidup


mari berbicara tentang hidup ini dengan kesederhanannya.se-sederhana mengerdipkan mata beberapa kali dalam setiap menitnya, se-sederhana melihat sesuatu dalam keterdekatan, se-sederhana kita melangkah untuk kebutuhan. mari untuk tidak bersikap sulit kepada diri sendiri, tidak berbuat rumit demi kepuasaan lahir semata, tidak banyak melahirkan keputus-asaan harapan. mari berdiri dalam genggaman keberanian, bahwa yang terluka akan terobati, yang bersyukur akan bertambah, yang bersabar akan beruntung, yang hanya baru niat-niat saja untuk kebaikan semoga diberikan jalan. sungguh, semua ini adalah perjalanan menuju titik henti, titik pertemuan pada sang Ilahi.seberat, setenar dan sehebat apapun kita akan menuju titik henti. bekalnya adalah kesiapan, apakah kita sudah siap? 
sungguh juga, kepedihan yang sudah terlewat, bila kita bersabar akan menuai hasilnya. tidak habis, rasa syukur kita terhadap-Nya, tidak kurang pula rasa takjub kita pada segala peristiwa kehendak-Nya. sungguh, ketaatan memerlukan ujian, memerlukan berbagai perilaku untuk persiapan. mentalitasnya adalah keyakinan wahdaka la syarika laka, keteguhanya adalah la haula wala quwwata illa billahi, keniatannya adalah bismillahirrahmanirrahim.
Share:

0 komentar:

Blogger templates