menemukan-Mu dalam bait-bait diriku

Senin, 14 Desember 2015

Dentum Al Hayat

Dentum Al hayat, mengisi tataran waktu yang kian berlalu, hanya dengan nafas kita berkata "aku masih hidup' diberkatilah hamba sahaya yang tak pernah bercakap tentang kenyataan yang pahit, seolah mimpi baru ini menginginkan hamba terlempar dari jalan biasa, semua sudah ada pengaturan biarkan mereka yang berkata kebetulan-kebetulan. hamba dilahirkan dari rahim ibu, tentangmu yang sudah membawakan lagu kehidupan pada ritme yang berbeda, kasih yang tanpa taraf terbalaskan ini , tersusun hanya untukmu pada bait pertama sajak ini terbilang. Aduhai, kita hanya batu yang tak tahu tanah, sehingga terkadang asal-muasal kita tak membuatmu menjadi makhluk "perasa". maka, aku berziarah pada batu nisan yang bertengger itu dengan nama yang sudah jelas dikenal, dimana cerita padanya diringi dengan tangisan yang terkubur dalam tanah makam ini, yasin-yasin, tahlil-tahlil,mengantarku untuk menembus langit, agar beliau mendapatkan kebaikan yang tak terhingga, karena aku anaknya yang mewarisi kebaikannya.
Share:

0 komentar:

Blogger templates