menemukan-Mu dalam bait-bait diriku

Jumat, 22 November 2013

Malamku

Malam-ku 19 oktober 2013.  18.00

Kalau saja sudah datang waktunya tidak ada kawan,
aku tidak akan pernah bosan,
menikmati secarik kertas kehidupan,

Biar mereka bertandang, lalu ditendang dengan senapan keangkuhan.
biar mereka mengobral keadilan, setelah itu dipenjarakan.

Ada dusta, diantara penghormatan yang berlebihan,
aku tahu! Tatapan pembangkangannya diatas perjanjian akal dan nafsu.

Ambisi tentang ke-Aku-an yang hadir dalam persidangan.
Lihatlah! Setiap pertemuan rasionalitas selalu jadi kawan ke-aku-an,
Barangkali kalian tidak sadar?
Pejamkan mata untuk lihat betapa lucunya sebuah tontonan ke-aku-an.

Malam-ku 19 oktober 2013 18.04

Nasib sama, adalah dilahirkan dengan ketidaktahuan.
Beranjak besar lalu jadilah kelas-kelas ke-kotak-an,
Perbedaan dipertontonkan bukan lagi anugerah,
Hanyalah pagelaran topeng monyet di pinggir jalan,
Lalu apa bedanya?
kita hanya diperbudak oleh sekawanan sistem,

Dikomersilkan setelah itu di-asing-kan.
Bagaimana ingin berlari?
Jika rantai secarik ijazah jadi pedoman
Sungguh, aku memang bersembunyi dalam kemunafikan

Karena sudah tidak ada lagi kejujuran,
aku bosan!
Share:

0 komentar:

Blogger templates